Bulukumbapos – 28 orang Mahasiswi tingkat I Program Studi Teknil Laboratorium Medis (TLM) Stikes Panrita Husada Bulukumba berkunjung ke Lapas Kelas IIA Bulukumba pada Rabu (22/10/2025).
“Kunjungan ini bukan kunjungan biasa, tapi dalam rangka kuliah praktek pada mata kuliah Pendidikan Agama yang kami ampuh, yang kebetulan pada materi ajarnya, ada pembahasan terkait program keagamaan, penerapan syariat agama dan kesehatan dalam Islam, oleh karena itu kami bawa mahasiswa ke Lapas untuk mereka melihat dan belajar bagaimana pembinaan program keagamaan di Lapas, juga bagaimana kebersihan dan kesehatan di dalam penjara,” jelas Dr. Ikhwan Bahar Dosen Agama Stikes Panrita Husada saat penyambutan seremonial para mahasiswa di Lapas Bulukumba.
Kepala Lapas Bulukumba Akbar Amnur didampingi Darwis Syam Kasibag TU saat menerima kunjungan para mahasiswa ini di Aula Lapas mengatakan: “Ada 463 orang Warga Binaan di Lapas saat ini dan ada 7 orang diantaranya adalah wanita, dengan kasus dan masa hukuman yang berbeda beda, semua kami layani sesuai SOP yang diatur oleh negara, tak hanya itu, kami memberikan pelatihan dan ketrampilan untuk bekal mereka setelah bebas nanti, termasuk pembinaan rohani yang dihendel langsung oleh Ustadz Ikhwan Bahar dan teman-teman dari Majelis Dai Muda,”.
“Bahkan ada program kami disini yakni Tahfidz Quran bagu para warga binaan, dan paling mutahkhir adalah program antar tahanan bebas sampai ke rumah, tentu saja yang memenuhi syarat”, tambah Akbar Amnur dalam paparannya.
Usai seremonial penyambutan, para mahasiswa diantar Kalapas dan Jajaran untuk berkeliling kompleks Lapas, melihat langsung kondisi didalam, mulai dari ruang komunikasi untuk keluarga Warga Binaan, dapur, tempat olahraga, klinik kesehatan, tempat ibadah dan kantin.
Esy Ramadhani, salah satu mahasiswi yang ikut dalam kunjungan ini mengaku senang: “Kami senang sekali dengan kuliah praktek ini, karna selain belajar tentang seperti apa pembinaan di Lapas, kami juga dapat pengalaman berharga dan ini pengalaman pertama kali bagi saya masuk ke Lapas bahwa ternyata Lapas atau penjara tak seseram yang kami bayangkan,”.
Penulis: Ikhwan
Editor: Redaksi












