Sosial  

Dai Muda Bulukumba Ingatkan Janji Pemkab Soal Larangan “Waria” Ikut Gerak Jalan di HUT RI 2019

Bulukumbapos.com – Jajaran Dai Muda Bulukumba yang tergabung dalam pengurus Majelis Dai Muda (MDM) Bulukumba, kembali mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) Bulukumba dan juga pemerintah kecamatan lingkup wilayah Kabupaten Bulukumba, untuk tidak memberi ruang bagi para waria dalam acara gerak jalan dalam menyambut HUT ke 74 Republik Indonesia (RI) untuk tahun 2019.

Ustad Ikhwan Bahar, Ketua Dai Muda Bulukumba dalam rilis persnya bersama beberapa pengurus Dai Muda pada, Selasa (13/8/2019) mengungkapkan: “Merayakan kemerdekaan memang hak semua warga negara tanpa kecuali, hal itu diakui undang-undang, namun dalam aplikasinya, ekspresi dalam merayakan itu tetap harus sesuai aturan dan budaya yang ada, apalagi dengan keberadaan Kabupaten Bulukumba sebagai daerah dengan perda keagamaan yang di kenal religius”. Ujar Ustad muda yang aktif di banyak lembaga ini.

“Kita jangan mengundang murka Allah, hanya karna alasan ekspresi, Ingat sabda Nabi Saw:“Rasulullah Saw melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari), Makna laknat adalah jauh dari rahmat Allah, hal ini juga sudah kami komunikasikan lebih awal dengan unsur pemerintah dan tripika di kecamatan termasuk di kecamatan Bulukumpa yang pernah mengikutsertakan para waria dalam gerak jalan, dan diganti dengan lomba memasak, dan saran kami di terima, maka jangan lagi di langgar karna desakan pihak tertentu” Tambah Ustad Ikhwan.

Ustad Syamsir, Pengurus Dai Muda dan berdomisili di wilayah Bulukumpa Rilau Ale turut berkomentar: “Di daerah kita, ajaran agama dan budaya di junjung tinggi, maka kami meminta dan mengingatkan pada pemerintah daerah dan kecamatan agar tak lagi memberi ruang bagi para komunitas waria untuk ikut gerak jalan dalam rangka HUT RI dengan pakaian yang melanggar norma dan agama”.

Pengurus Dai Muda lainnya Ustad Arman Maulana menambahkan: “Sah sah saja jika kita berekspresi menyambut HUT RI, tapi jangan sampai mencederai norma dan nilai agama, alhamdulillah tahun lalu sudah tidak ada karna sudah di tegaskan oleh pak, Bupati soal larangan tampilnya para Waria dengan pakaian perempuan” Tutur Ust. Arman yang juga Ketua IPM Bulukumba ini.

Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali dalam beberapa kesempatan, sehak dua tahun juga sudah sering menyampaikan bahwa tak boleh lagi ada ruang bagi para waria untuk mengikuti gerak jalan santai jika pakaiannya tak bisa tampil sopan.

“Jangan ada stigma bahwa Bulukumba adalah daerah tumbuh suburnya waria,” Tegas Bupati Bulukumba dalam sambutannya di beberapa acara.

Penulis: Ikhwan_bp
Follow Instagram@bulukumbapos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *