Kematian Dokter Yus Usai Vaksin Tuai Polemik, Ini Pernyataan dan Permintaan Pihak Keluarga

Dokter A. Yuswardani dimasa hidup (doc. Keluarga).

BulukumbaPos – Pemberitaan seputar kematian dr. Andi Yuswardani (47 Tahun), salah seorang Dokter Spesialis Jiwa di RSUD H. A. Sultan Dg Raja Kab. Bulukumba Sulawesi Selatan menuai polemik, terlebih setelah munculnya pemberitaan di media nasional bahwa Almarhumah meninggal dunia usai divaksin ketiga.

Menanggapi viralnya berita atas meninggalnya dr. Andi Yuswardani SpKJ pasca Vaksin ke 3, maka bersama ini kami sampaikan sikap Keluarga sebagai berikut :
1. Kami Pihak Keluarga telah mengikhlaskan kepergian Almarhumah dan menerima itu sebagai takdir dari Allah SWT.
2. Kami sangat menghargai perhatian dari masyarakat atas masalah ini. Kami memahami bahwa Almarhumah sudah menjadi milik masyarakat karena berprofesi sebagai pelayan masyarakat
3. Kami sangat menghargai perhatian dari Pemerintah dengan adanya Tim Investigasi dan siap memberikan keterangan sesuai yang dibutuhkan.
4. Kiranya berita yang muncul tidak menimbulkan polemik dan menambah beban keluarga yang masih sedang berduka cita.

Untuk masalah tindak lanjut, sikap keluarga sebagaimana postingan di media sosial, tapi mungkin perlu  kami berikan saran,

‘Peristiwa ini bisa menjadi perhatian penting untuk seluruh tim vaksinator, bahwa skrining ketat sebelum vaksin harus betul betul dijalankan, jangan melayani permintaan untuk melanjutkan vaksin jika ada indikasi berisiko, edukasi harus disampaikan secara jelas apapun profesinya’

Demikian penyampaian kami. Atas perhatianya, diucapkan terima kasih.

Bulukumba, 26 Agustus 2021
Atas Nama Keluarga,
H. A. Makmur Asbar

Demikian rilis yang sampaikan Dr. Andi Suswani Makmur mewakili keluarga, yang juga telah disampaikan melalui akun media sosialnya pada hari ini (Kamis 26 Agustus 2021).

Sementara itu, pihak RSUD H. A. Sultan Dg Raja juga telah memberi pernyataan terkait masalah ini.

“Perlu kami sampaikan bahwa dr Andi Yus di vaksin 3 Boster MODERNA pada hari Jumat tanggal 20 agustus 2021 jam 12.22 WITA setelah melalui proses skrining dan pemeriksaan tanda – tanda vital. Setelah vaksinasi selanjutnya dilakukan observasi selama 15 menit dan kemudian meninggalkan area vaksinasi tanpa keluhan,” tutur Humas RSUD Gumala Rubiah.

Bahkan sampai hari Sabtu atau sehari sebelum dr Yus wafat, menurut Gumala pihaknya tidak mendapatkan laporan adanya keluhan pasca vaksinasi dari dr Yus.
“Beliau pada hari Sabtu melakukan perjalanan ke RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto untuk melaksanakan pelayanan poli di sana,” ujar Gumala pada Rabu, 25 Agustus 2021.
(Penulis : Ikhwan / BP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *