Bulukumbapos – Sebuah program pemberdayaan masyarakat kembali dijalankan oleh civitaa akademik STIKES Panrita Husada Bulukumba (PHB), program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat,
Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan,
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi — Program PM-BEM 2025
Para akademisi dalam program ini memilih lokasi di desa Kahayya Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, lokasi adalah kawasan pegunungan yang dikenal sebagai sentra kopi Arabika dengan cita rasa khas. Namun, di balik potensinya, masyarakat masih menghadapi banyak tantangan, diantaranya produktivitas kopi yang rendah, pengolahan pascapanen yang terbatas, pemasaran yang sempit, serta minimnya kesiapsiagaan bencana.
Desa ini juga berada di zona rawan longsor, dengan beberapa kejadian yang sempat menutup akses warga dalam beberapa tahun terakhir.
Guna menjawab persoalan itu, mahasiswa STIKes Panrita Husada Bulukumba melalui Program Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM (PM-BEM) menjalankan kegiatan terpadu yang menggabungkan penguatan ekonomi kreatif, peningkatan layanan kesehatan masyarakat, dan pelatihan kesiapsiagaan bencana. Pendampingan ini berlangsung sepanjang tahun pendanaan di 2025.
Adapun isi kegiatan yang dijalankan, antara lain;
- Peningkatan Ekonomi Kopi Melalui Teknologi dan Pelatihan. Sebagaimana diketahui bahwa
mayoritas warga Kahayya adalah petani kopi, tetapi hasil panen masih berada pada kisaran 0,6 ton/ha—padahal potensi idealnya bisa mencapai 1–1,5 ton/ha. Karena itu, tim mahasiswa memberikan:
Pelatihan budidaya kopi unggul: pemangkasan, pemupukan organik, pengendalian hama terpadu.
Distribusi bibit kopi Arabika unggul untuk meningkatkan kualitas dan volume panen.
Penerapan teknologi pascapanen berupa mesin sangrai, mesin penggiling, dan mesin pengupas kopi.
Pendampingan pengolahan agar petani bisa menghasilkan kopi bubuk berkualitas lebih tinggi. selain itu juga ada Pelatihan Desain Kemasan dan Pemasaran Digital, sehingga produk dapat masuk pasar luas.
Melalui intervensi ini, lahirlah produk “Kopi Kahayya” dengan kemasan baru dan identitas desa. Petani kini mampu menghasilkan kopi bubuk secara mandiri dan meningkatkan kapasitas produksi hingga lebih dari 90%. - Penguatan Layanan Kesehatan Dasar dan Alat Kesehatan
Kader Posyandu Desa Kahayya selama ini bekerja dengan keterbatasan alat. Untuk memperbaiki layanan di tingkat keluarga, program PM-BEM memberikan:
Tensimeter digital, glukometer, strip pemeriksaan, termometer, timbangan, dan storage alat kesehatan
Pojok Kendali Kesehatan Keluarga untuk pencatatan kesehatan warga
Pelatihan penggunaan alat kesehatan dan deteksi dini penyakit umum di desa
Setelah pelatihan, kemampuan kader meningkat signifikan; kini lebih dari 80% warga dapat dicatat kesehatannya secara rutin dan lebih terstruktur. - Kesiapsiagaan Bencana Longsor
Dengan kondisi geografis lereng curam dan curah hujan tinggi, masyarakat Kahayya rentan terhadap longsor. Karena itu, program menyediakan:
Tandu lipat, bidai, kotak P3K, helm keselamatan, masker, ambu bag, dan oksigen portable
Papan peringatan, jalur evakuasi desa, dan simulasi tanggap darurat bersama BPBD Bulukumba
Pojok Literasi Kegawatdaruratan untuk edukasi masyarakat
Tim mahasiswa membantu membentuk relawan siaga desa yang kini berperan aktif dalam mitigasi dan respons bencana.
Program “Tumbuh Bersama Lereng” menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya berkaitan dengan peningkatan ekonomi, tetapi juga kesehatan dan keselamatan warga. Sinergi mahasiswa, pemerintah desa, petani, dan kader Posyandu berhasil menghadirkan perubahan nyata: kopi Kahayya naik kelas, layanan kesehatan desa semakin baik, dan warga lebih siap menghadapi ancaman longsor.
Melalui dukungan Program PM-BEM Tahun Pendanaan 2025, kegiatan yang berlangsung selama September hingga Desember 2025 ini diharapkan menjadi contoh atau rule model bagi mahasiswa agar dapat berperan aktif dalam membangun desa menjadi lebih mandiri, tangguh, dan berdaya saing di pasar global.
Artikel disusun oleh:
Irma Suryani, S.Ft., Physio., M.Kes; Tim Program Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (PM-BEM)
STIKes Panrita Husada Bulukumba
(Rilis; astagina, Editor; Redaksi)












