Berita  

Viral Aparat Pakai Sepatu Masuk Masjid, Ini Komentar Dai Muda Bulukumba

Bulukumbapos.com – Gelombang aksi unjuk rasa mahasiswa di berbagai daerah di tanah air pada Selasa (24/9/) lalu dan masih terus berlangsung saat ini, tak terkecuali di kota Makassar.

Gerakan mahasiswa yang menolak RKUHP yang sementara di godok di DPR ini ternyata menyisakan persoalan, khususnya di kota Makassar, pada aksi mahasiswa yang berakhir ricuh dengan aparat kepolisian tersebut, beredar video yang memperlihatkan aparat mengejar mahasiswa sampai ke dalam masjid Syuhada yang terletak di samping Kantor DPRD Sulsel yang menjadi titik aksi dengan tidak melepas sepatu, hal inilah yang memancing beragama komentar dan kecaman berbagai pihak.

Berikut komentar para pengurus Dai Muda yang tergabung dalam Majelis Dai Muda (MDM) Kabupaten Bulukumba:

Arman Maulana Pengurus Harian Majelis Dai Muda mengecam hal ini, ia mengatakan: Hal ini tidak beretika karna tiap masjid atau tempat ibadah punya batas suci yang harusnya kita jaga dan hormati, siapapun yang melanggar harus di beri sanksi, lebih dari sekedar permintaan maaf.

Ketua Dai Muda Bulukumba, Ikhwan Bahar menambahkan: Dalam masalah inu ada beberapa hal yang perlu kita cermati, apakah hanya aparat yang tak melepas alas kaki atau mahasiswa yang dikejar juga, itu masih memerlukan klasifikasi dan pencermatan, kalau kedua-duanya, maka keduanya harus minta maaf.

Dalam berbagai media, Kapolda Sulsel Irjen Pol Guntur Laupe sudah menyampaikan bahwa terkait kejadian tersebut apapun alasannya petugas tidak dibenarkan masuk masjid tanpa buka alas kaki karena itu tempat suci dan ia sudah meminta maaf atas kekhilafan anggotanya ini bahkan sudah mendatangi pengurus masjid di tempat kejadian untuk meminta maaf.

Lanjut Ikhwan, ‘Alhamdulillah kalau aparat sudah menyadari kekhilafannya dan legowo meminta maaf kepada ummat Islam, dan Insya Allah kita saling memaafkan, tapi saran kami, selain permintaan maaf kepada melalui media, Kapolda Sulsel dan Kapolrestabes Makassar sebagai pucuk pimpinan juga sebaiknya menyambangi para toko agama dan lembaga agama seperti MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan DMI (Dewan Masjid Indonesia) untuk meminta maaf dan mengklarifikasi kekhilafan ini agar tidak timbul riak yang lebih besar serta anggota yang melakukan kesalahan itu juga harus di beri sanksi dan di ekspose ke publik’.

‘Oleh karna itu, mari kita jadikan kejadian ini, sebagai pelajaran buat kita semua, untuk belajar dan menerapkan nilai etika dan dalam semua tindak tanduk kita, apalagi ini bukan kejadian pertama, karna sudah pernah tejadi di beberapa daerah, maka minta maaf dan bertaubatlah kepada Allah, dan mari selalu ingat, bahwa apapun situasi dan kondisinya, sebagai orang beragama, maka mari kita jaga kesucian tempat ibadah, kalau bukan kita yang menghormati, maka, siapa lagi?’. Tutup Ustad Muda ini.

Penulis: Wan_BP
Follow Instagram@bulukumbapos

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *