[Curhat] Dokter. H. Muh. Amrullah; Dilematika Nakes Ditengah Invasi Covid-19

Dokter. H. Muh. Amrullah, M. Kes (Foto/dok)

Bulukumbapos.com – Berikut adalah tulisan yang disadur media BulukumbaPos dari salah seorang Praktisi Medis dan Pemerhati masalah kesehatan masyarakat di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.

Beliau adalah Dokter H. Muhammad Amrullah, M. Kes, lelaki tampan, murah senyum dan aktif di beberapa organisasi sosial kemasyarakatan, lahir di Ujung Pandang 1975 silam, saat ini bertugas sebagai Dokter pada salah satu PKM di Kab. Bulukumba, dan membuka praktek di Klinik Putri depan RSUD Bulukumba.

Berikut kami kutip tulisan sang Dokter, pada Sabtu (28/3/2020) melalui redaksi Bulukumbapos.com, semoga bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi kita disaat wabah Corona atau Covid-19 makin mendunia seperti sekarang ini:

Mencermati perkembangan wabah penularan Covid19 yg diakibatkan oleh salah satu varian Virus Corona, khususnya di Indonesia, dimana setiap harinya semakin bartambah jumlah kasus pasien yang terjangkit dan yang meninggal akibat terinfeksi virus ini, disisi lain kurang disiplinnya warga negara dan kurang tegasnya Pemerintah untuk mematuhi dan melaksanakan himbauan atau seruan pemerintah untuk melakukan Social Distancing, Self Isolation, Self Quarantine dan Lockdown yang mengakibatkan semakin merebaknya wabah virus ini ke seantero negeri tanpa ada tanda tanda akan berkesudahan, dan tanpa terkecuali juga telah menginvasi masuk ke Butta Panrita Lopi, Kabupaten Bulukumba tercinta.

Bila kondisi ini terus berlanjut tanpa ada perubahan sikap yg signifikan maka bukan tidak mungkin Kabupaten Bulukumba akan menjadi daerah dengan predikat “zona merah” dan KLB.

Yang lebih ironis lagi adalah minimnya ketersediaan fasilitas untuk tenaga kesehatan baik Dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, yang bekerja siang malam sebagai garda terdepan dalam penanggulangan dan penanganan Covid19, dengan fasilitas Alat Pelindung Diri (APD) standar, fasilitas ruang isolasi RS yang standar, dan fasilitas sumber daya lainnya, sehingga para tenaga kesehatan harus berupaya sendiri dengan swadaya sendiri memenuhi kebutuhan standar tersebut walaupun tidak maksimal.

Dari beberapa permasalahan diatas maka saatnya bagi Tenaga Kesehatan untuk merubah cara pandang atau Mindset dalam bertindak dan bersikap untuk terjun langsung dalam proses penanganan dan penanggulangan Covid19 ini.

Bila sebelumnya ada kewaspadaan tingkat tinggi, ketakutan, kepanikan dan kekhawatiran akan tertular Covid19, maka dengan berubahnya mindset, saatnya siap Terpapar Covid19.

Bila alam sadar telah menyatakan diri siap terpapar Covid19, tentunya sudah tidak ada lagi perasaan takut, panik, dan kekhawatiran berlebih untuk Covid19, sehingga akan all out dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing masing.

Dengan berubahnya Mindset ke “Siap Terpapar Covid19”, akan memberikan power bagi pejuang pejuang dan relawan Covid19 untuk senantiasa mempersiapkan dirinya baik fisik, mental dan sumber daya lainnya dalam menghadapi wabah Covid19 tersebut, misalnya menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sebelum dan sesudah aktifitas atau melakukan tindakan medis, memakai masker, handscoen, dan APD lainnya bila akan dan sedang kontak dengan terduga dan atau pasien yang telah dinyatakan positif Covid19.

Hal ini dapat diibaratkan dengan mindset; Siapnya para kontestan dalam mengikuti perhelatan Pemilukada, segala hal telah dipersiapkan diantaranya Fisik, mental, materi dan segala aksesoris lainnya yang mendukung untuk meraih suara terbanyak dan menang. Adapun bila dalam kontestasi tersebut dinyatakan Kalah, maka secara fisik dan mental telah siap menerima kekalahan tersebut, karena secara tersurat dan tersirat telah menyatakan Siap Menang dan Siap kalah.

Begitupun juga diibaratkan dengan para tentara yang akan terjun ke medan perang untuk berperang, tentunya kesiapan berperang telah dipersiapkan, termasuk Siap menang dan siap gugur dalam pertempuran, sehingga mereka dapat all out dalam berperang.

Sadar atau tidak sadar, suka atau tidak suka inilah dunia profesi yang harus Tenaga kesehatan geluti, ini adalah pilihan hidup, sehingga mau atau tidak mau harus Siap menghadapinya. Dengan mewabahnya Covid19 ini, kita tidak akan pernah tahu kapan dan dimana kita akan terpapar Covid19. Olehnya itu saatnyalah kita mempersiapkan diri menghadapi keterpaparan atau keterjangkitan Covid19 tersebut. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap keikhlasan aktifitas kita, aamiin.

(Goresan malam, Dr. H. Muhammad Amrullah, M.Kes)
Editor:ikhwan_bp
Follow Instagram@bulukumbapos

Exit mobile version