Bulukumbapos.com – Kabupaten Bulukumba yang dikenal dengan Destinasi Wisatanya yang menawan menjadi ikon kepariwisataan di Sulawesi selatan, sekaligus memberi nilai positif karna menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah daerah dan masyarakat. Namun ternyata bukan hanya nilai positif, tapi ada nilai negatif dari obyek pariwisata yang ada.
Tingginya kasus HIV/Aids dan Prostitusi di Tanjung Bira, oleh banyak pihak disinyalir menjadi sumber utama kedua masalah tersebut.
Hal ini diungkapkan Ikhwan Bahar Ketua Majelis Dai Muda Pusat Bulukumba, ke media ini pada Senin (26/6/2023).
“Dalam beberapa kesempatan pak Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba menyampaikan bahwa Kabupaten Bulukumba menjadi urutan ke-4 kasus HIV/Aids tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Sulsel, sementara Pantai Bira sudah menjadi rahasia umum, jika ada transaksi seks disana, dan yang menyedihkan, jika wanita penghibur disana (baca: Bira) 75 persen berasal dari luar Bulukumba dan Bira menjadi tempat yang paling kasus HIV/Aids,” tutur Ikhwan Bahar
Ditambahkan Ikhwan; “Pemerintah Daerah bersama elemen terkait dengan melibatkan unsur tokoh masyarakat dan tokoh agama, harus langkah terkait masalah ini, tak cukup hanya langkah preventif dan pencegahan dengan pembagian Kondom oleh instansi terkait, jika perlu tutup itu warung atau penginapan yang memfasilitasi adanya wanita penghibur, ini daerah yang ada perda keagamaannya, itu harus di ingat,”.
Arman Maulana, Aktifis Muhammadiyah yang juga Pengurus Majelis Dai Muda turut prihatin dengan masalah ini;” Harus ada pembinaan khusus untuk Pantai Bira, jarena akan berdampak kepada masyarakat, salah satunya dengan penyakit HIV/Aids yang bisa menular pada siapa saja, Dinas terkait harus memikirkan pengembangan wisata religi di mana menonjolkan pemandangan alam dan pelayanan, kenyamanan fasilitas dan faktor keamanan, serta melibatkan tokoh agama didalamnya pengelolaan sisi keagamaan di Bira,”.
Sementara itu, Muflih Ketua DPK BKPRMI Gantarang menambahkan; “Adanya masjid Terapung yang dibangun oleh pemerintah di Bira, harusnya itu dimaksimalkan pengelolaannya untuk meminimalisir kemaksiatan, pendatang di Bira juga harus dicek oleh pemerintah, jangan hanya datang cari uang lewat Birahi lalu dosa dan akibatnya ditinggalkan untuk masyarakat Bulukumba,”.
(Penulis: Ikhwan)
Editor: Redaksi