Dakwah  

Dakwah; Lakukan 3 Hal Ini, Agar Iman Tak Merosot Setelah Ramadhan

BulukumbaPos – Ramadhan telah berlalu, Idhul Fitri pun telah kita tunaikan, pertanyaannya sekarang, masihkah tingkat keimanan kita pada bulan-bulan berikutnya selevel dengan saat beribadah puasa pada bulan Ramadhan?

Dari sisi terminologi, kata “idul fitri” mengandung dua makna. Pertama, kembali kepada keadaan umat Islam dihalalkan makan dan minum pada siang hari. Kedua, kembali kepada fitrah manusia yang suci setelah sebulan lamanya iman kita diuji iman dengan puasa?

Lantas, apa yang seharusnya kita lakukan setelah keluar dari ramadhan? Ramadhan dan hari raya Idul Fitri mencerminkan tiga sikap yang seharusnya dimiliki setiap Muslim. Pertama, mempertahankan nilai-nilai kesucian yang diraih umat Islam pada hari fitri. Berlalunya momentum puasa hendaknya tidak dijadikan sebagai kembalinya manusia ke kebiasaan dan perilaku yang jauh dari perintah Allah atau malah dekat dengan segala larangan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 102, “Wahai, orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah  kamu mati, kecuali dalam keadaan Muslim.”

Kedua, berharap bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa umat Islam yang telah lalu dan meminta selalu dibimbing agar dijauhkan dari perbuatan dosa pada kemudian hari. Allah akan mengampuni segala dosa kaum Muslim yang pada bulan Ramadhan melaksanakan ibadah puasa dan derivasinya secara bersungguh-sungguh.

Ketiga, hendaknya melakukan evaluasi dan kontemplasi diri bahwa ibadah puasa kita sudah sesuai dengan apa yang diharapkan Allah SWT. Jangan sampai kita seperti yang disabdakan Nabi SAW, “Banyak sekali orang yang berpuasa, yang puasanya sekadar menahan lapar dan dahaga.”(Sumber: Republika. Co. Id)

Dengan berakhirnya Ramadhan, bukan berarti kita mengendorkan kualitas dan kuantitas ibadah kita kepada Allah. Sebaliknya, “sekolah” Ramadhan yang telah berlalu sepatutnya dijadikan sebagai wahana pembelajaran untuk semakin meningkatkan kadar ibadah kita kepada Allah.
Oleh: Ikhwan Bahar, Ketua Majelis Dai Muda (MDM) Bulukumba Sulawesi Selatan_8/6/2019

Exit mobile version