Pelajar SMAN 8 Bulukumba Gelar Aksi Terkait PDSS Depan Sekolahnya, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

Aksi unjuk rasa para siswa SMAN 8 Bulukumba.

Bulukumbapos.com – Ratusan palajar SMAN 8 Bulukumba menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolah mereka yang terletak di Jl.KH.Muchtar Lutfi Caile Kota Bulukumba, Senin (19/2/2024).

Dari informasi yang dihimpun media ini, penyebab para pelajar ini melakukan aksi sampai membakar ban adalah untuk meminta klarifikasi dan pertanggungjawaban Kepala Sekolah mereka atas kegagalan pengisian pangkalan data sekolah dan siswa(PDSS).

Akibat dari hal tersebut menyebabkan Akun Peserta Didik yang memenuhi syarat tidak bisa dibuka pada web SNBP, menurut juknis Kepala Sekolah yang bertanggungjawab bukan kesalahan dilimpahkan pada operator sekolah atau panitia PDSS.

Untuk diketahui, PDSS sendiri adalah sistem informasi yang berisikan data dan nilai rapor siswa. Data ini diperlukan untuk proses pendaftaran siswa dan menentukan bisa tidaknya siswa mengikuti seleksi SNPMB khusus jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) di perguruan tinggi.

Dikonfirmasi terkait aksi siswanya ini, Ansar Kepala Sekolah SMAN 8 Bulukumba mengakui bahwa ada error system atau human error dalam masalah ini.

Berikut penjelasan detail Kepala SMAN 8 Bulukumba ke media ini:

“Kami telah menyampaikan rundown kegiatan perangkingan siswa Eligible di SMAN 8 Bulukumba sejak akhir tahun lalu.

  1. Tgl 30 Desember 2023, Kami telah menyampaikan kepada para wali kelas XII untuk
    Segera menyiapkan nilai2 semester 1-5 bagi siswa kls XII.
  2. Tgl 3 Januari 2024 kami tindaklanjuti dengan melakukan pertemuan dgn para wali kelas XII
  3. Tgl 08 Januari 2024 kami tegaskan kembali melalui rapat awal semester.
  4. Tgl 16 Januari 2024, kami tegaskan kembali melalui rapat, sekaligus mengevaluasi progress penetapan eligible.
  5. Tanggal 4 Pebruari 2024, proses perengkingan elible telah rampung, sekaligus pengimputan ke aplikasi PDSS” kata Ansar.

Lebih lanjut, Kepala SMAN 8 menambahkan ; “Pada tanggal 4,5,6,7,8 Pebruari 2024 data telah diinput ke PDSS, namun Operator tidak ingat untuk menekan tombol/enter untuk Finalisasi data, selanjutnya operator meneruskan pekerjaan untuk input data pada SPAN/PTKIN, dan masalah muncul ketika siswa tidak bisa mendaftar,dan baru dikroscek olaleh operator, kejadian ini terjadi sungguh di luar kesengajaan, oleh karena itu pihak sekolah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak orang tua siswa.
Untuk menindaklanjuti kejadian ini, kami pihak sekolah terus menggenjot pemberian pembelajaran tambahan khusus materi skolastik kepada siswa kelas XII dan hari ini (19/2/2024) kami sudah bersurat ke Kementrian Pendidikan untuk meminta jalan keluar dari masalah ini, semoga segera ada jawaban,”.

Penulis; Wan_BP
Editor: Redaksi

Exit mobile version