Berita  

Pengurus ITMI Gelar Pengajian dan Maulid Bersama Habib Husain Achmad Al Hamid di YAPTI Makassar

Habib Husain Achmad AlHamid saat menyampaikan ceramah.

Bulukumbapos.com – Pengurus Ikatan tunanetra muslim Indonesia(ITMI) menggelar kajian rutin yang dirangkaikan dengan maulid Nabi Muhammad SAW pada Jumat 15 Rabiul Awwal 1443 HIjriyah bertepatan dengan tanggal 22 Oktober 2021 bertempat di Yayasan Pembinaan tunanetra Indonesia(YAPTI) Jalan Kapten Pierre Tendean blok M. 7 Makassar, dengan menghadirkan Dai Kondang Makassar Habib Husain Achmad AlHamid Pembina Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah ASWAJA Makassar, sekaligus ketua para Habib sekota Makassar.

Kegiatan kali ini sangat istimewa karena panitia pelaksana mengundang pejabat 01 di kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang diwakili oleh kepala Dinas Sosial Kota Makassar.

“Kegiatan ini bersumber dari donatur dan sumbangsih teman-teman alumni YAPTI dengan didukung oleh pemerhati sehingga kegiatan ini bisa terlaksana secara rutin.
“Alhamdulillah kegiatan ini bagi saya sangat baik karena bisa kolaborasi dengan YAPTI yang juga tempat kami dibina dan diajar untuk menjadi tokoh di masyarakat, kami berharap dengan adanya kolaborasi seperti ini adik-adik kami bisa menjalin kekeluargaan antara alumni dan guru-guru di sekolah ini,’ ungkap Hamzah M. Yakin dalam laporannya selaku Ketua Panitia Pelaksana.

Sementara itu, Saiful Saleh selaku Ketua Umum Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia (Yapti) Makassar dalam sambutannya, ia mengungkapkan pengalamannya ketika awal menjabat sebagai ketua yayasan.
“Waktu saya pertama kali menjabat sebagai ketua yayasan disini listrikpun susah dibayar, sehingga saya melobi pemerintah kota Makassar untuk mendanai listrik selama setahun, seiring berjalannya waktu, Yayasan ini sudah di lirik oleh pemerintah dan kalangan dermawan sehingga pembangunan dan pendidikan sudah berkembang,’.

Adapun hikma maulid pada tahun ini Habib menjelaskan tentang sejara dan kemuliaan akhalak Rasulullah SAW ia menuturkan bahwa:
“Maulid itu sebagai sarana untuk mengingat hari kelahiran Rasulullah SAW bukan menjadi syariat dalam islam, maulid ini hanya menjadi media untuk menyebarkan agama islam, karena di negara kita ini banyak budaya sehingga para ulama ada yang membolehkan dan ada yang melarangnya,’
Penulis: Firdaus
Editor: Ikhwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *