BulukumbaPos – Kepala Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Bulukumba, Muhammad Amral menghadiri Seminar Akhir Kajian Pengembangan Tanaman Pekarangan Sebagai Penyangga Kebutuhan Rumah Tangga Di Aula Kampus Tahira Al Baeti Kab. Bulukumba. Selasa (9/72019)
Seminar Akhir yang mengkaji tentang Pengembangan Tanaman Pekarangan Sebagai Penyangga Kebutuhan Rumah Tangga ini dihadiri beberapa unsur terkait diantaranya; Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Bagian Hukum Daerah Kab. Bulukumba, staf Balitbangda dan turut juga hadir salah satu Anggota DPRD Kab. Bulukumba A. Baso Zulkarnaen dari Fraksi Demokrat serta beberapa undangan lainnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Bulukumba dalam sambutannya mengatakan kajian yang dilaksanakan atas kerjasama Balitbangda dan UP2M Akbid Tahirah Al Baeti ini sangat penting, dimana tujuannya adalah untuk mengetahui inovasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan melalui budidaya sayuran dan menemukan inovasi dan teknologi dalam pengelolaan pascapanen dimana keduanya akan menjadi penyangga kebutuhan pangan dan ekonomi keluarga.
”Pemanfaatan lahan pekarangan jika dikelola dengan baik dan secara intensif, disamping dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, juga dapat menjadi sumber pendapatan bagi keluarga,” Kata Kepala Badan
Lanjut, Kepala Badan juga menjelaskan bahwa hasil dari Kajian ini dapat menjadi bahan rekomendasi bagi pemerintah daerah agar kedepan kabupaten Bulukumba menjadi daerah swasembada pangan (….find the best word) dan tidak lagi meng-import sayuran dari luar daerah.
Sementara itu Direktur Akbid Tahira Al Baeti, Hj. Andi Asriany, M.Kes sebagai pelaksana kajian, mengatakan bahwa: ” Masyarakat saat ini belum begitu sadar terhadap pentingya pemanfaatan lahan pekarangan, padahal kalau masyarakat memanfaatkan secara optimal, maka secara otomatis akan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
“Lahan pekarangan memiliki potensi besar dalam mewujudkan ketahanan pangan berbasis keluarga. Hanya saja, pemanfaatannya belum dilakukan secara maksimal,” jelas Direktur Akbid ini.
Dengan Kajian ini kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah mereka karena selama ini mayoritas masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan seadanya saja.
“Mayoritas masyarakat masih memanfaatkan lahan pekarangan seadanya saja, padahal jika dioptimalkan dapat ditanami beragam jenis tanaman yang bisa memenuhi ketersediaan pangan bagi keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu dalam pemaparan materi seminar akhir yang di bawakan Oleh Ibu Sri Ningsih, M.Hum yang juga sebagai Ketua Tim Peneliti, ia mengungkapan bahwa: “Kajian ini dilakukan di 2 Desa berbeda yaitu Desa Gattareng Kecamatan Gantarang sebagai sampel untuk wilayah dataran tinggi dan Desa Manjalling Kec. Ujung Loe sebagai sampel untuk wilayah pesisir di kabupaten Bulukumba. Di dua desa tersebut telah dilakukan budidaya sayuran, Kangkung, Bayam dan Sawi dengan media tanam berbeda. Budidaya sayuran yang dilakukan untuk Desa Manjalling Menggunakan media tanam sabut kelapa. Media ini dipilih sebab sabut kelapa sangat mudah didapatkan diwilayah pesisir dan juga sekaligus menjaga kearifan lokal. Sedangkan, untuk Desa Gattareng digunakan media tanam bambu karena ketersediaan bambu didesa tersebut sangat melimpah dan sekaligus terlihat lebih indah dengan penataan yang teratur”.
“Selain mengkaji aspek budidaya tanaman untuk lahan pekarangan, kegiatan ini juga mengkaji pengolahan pasca pane. Sehingga Kelompok Wanita Tani (KWT) dari masing2 desa dibimbing oleh tim peneliti sampai ke pengolahan sayur menjadi cemilan sehat yang potensial untuk dikembangkan menjadi usaha industri rumah tangga. Terdapat 3 jenis komoditi produk yang dihasilkan melalui kajian ini, yakni kripik bayam, stik sawi, dan nugget kangkung”. Lanjut Sri Ningsih.
Ketua tim peneliti berharap kegiatan budidaya sayuran di lahan pekarangan rumah dapat menjadi program khusus Pemda sehingga kegiatan ini akan dilakukan oleh masyarakat Bulukumba di semua desa guna memenuhi kebutuhan pangan
Ketua Tim Peneliti ini juga berharap agar kegiatan budidaya sayuran di lahan pekarangan rumah dapat menjadi program khusus Pemda sehingga kegiatan ini akan dilakukan oleh masyarakat Bulukumba di semua desa guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta jadi sumber penghasilan, karna output dari hasil penelitian ini juga bagian dari sumbangsih dari Akbid Tahirah Al-Baety kepada pemerintah dan masyarakat Bulukumba. Tutup ibu muda yang akrab disapa Ibu Cici ini. (**ikhwan_bp