Dakwah  

Ketua Dai Muda Bulukumba Ceramahi Tuna Netra dalam Kajian ITMI di YAPTI Makassar

Suasana Pengajian (Doc.)

BulukumbaPos – Pengurus Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Sulsel kembali menggelar pengajian rutin untuk bulan September 2021, sebuah program keagaamaan yang dikerjasamakan dengan Jariah Grup dan Musholla Tarbiatul Ittihadul Umma Kompleks YAPTI (Yayasan Pembinaan Tuna Netra Indonesia) Makassar, Rabu (15/9/2021).

Pengajian ini dihadiri oleh puluhan peserta, terdiri dari pengurus Yayasa, anak Binaan, dan Alumni YAPTI Makassar, dengan menghadirkan Ikhwan Bahar sebagai Penceramah, sang Ustad Muda ini adalah Ketua Dai Muda dari Kabupaten Bulukumba yang juga salah satu Pengurus Yayasan di YAPTI Makassar.

Peserta (doc.2)

Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antara Binaan, Alumni, Pengurus dan Pemerhati. Adapun susunan dari kegiatan ini sebagai berikut: Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an, sambutan-sambutan dan ceramah agama.
Namun ada yang beda pada kegiatan kali ini, panitia pelaksana mampu menghadirkan Dai’ Kondang Bulukumba yang juga Ketua Dai’ Muda Bulukumba Ustadz Ihwan Bahar yang juga salah satu pengurus Yayasan Pembinaan Tunanetra Indonesia.

Ketua ITMI Hamzah M. Yamin dalam sambutannya mengungkapkan banyak terima kasihnya atas terselenggaranya kembali kegiatan ini.
“Alhamdulillah pengajian ini sudah tiga kali berturut-turut terselenggara selama pandemi Covid-19, atas nama pengurus mengungkapkan terima kasih kepada para pemerhati atas dukunganta semua atas terselenggaranya kegiatan ini semoga kerjasama ini tetap berkelanjutan,terima kasih juga pada saudara Ayyub selaku perwakilan dari Jariyah Grup atas sumbangsinya, yang walaupl baru berdiri tapi sudah mampu membantu program keagaamaan seperti ini, “tuturnya.

Sementara itu Ustadz Ikhwan Bahar selaku Penceramah memotivasi peserta dari para Tuna Netra untuk tetap belajar khususnya dalam masalah agama;” Saudaraju semua, teruslah belajar, khususnya masalah dasar dalam agama dan ibadah, kita tidak boleh berhenti belajar, tidak ada istilah titik dalam belajar, tetapi selalu koma, koma dan koma,”.

Pada sesi terakhir, kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab dengan para hadirin.
(Penulis : Ikhwan / BP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *